Pages

Saturday, 19 March 2011

Euforia Malam Purnama


Sore tadi aku tak pernah menyangka malam ini akan begitu indah. Saat kubuka sahabat setiaku si della, page home facebook langsung menyapa seperti biasa. Beberapa post nampak menyela perhatianku. Orang-orang banyak membahas purnama. Oh, ternyata malam ini purnama terbesar dalam 18 tahun.
Ternyata ada satu kasus dimana astronomi dan astrologi tak sepakat soal purnama yang terletak di perigee (titik terdekat bulan dengan bumi) ini. Astrologi meramalkan kondisi “extreme super moon” ini akan berakibat bencana. Namun astronomi membantahnya.
Ah, apa peduliku dengan tetek bengek ilmiah diatas. Rembulan malam ini layaknya di malam malam lainnya. Tadi kusempat melongok keluar jendela, sekedar membuktikan ramalan orang. Ternyata sama saja, tak ada yang berbeda dengan rembulan. Masih bisu tanpa kata.
Kau tahu kawan, apa yang berbeda malam ini. Hanya sebuah kata. Sering kudengar dari ibu dulu. Ketika ibu membangunkanku dari tidur dengan lantunan lagu ciptaannya. Atau ketika ibu selesai mencukur rambutku. Kau tahu kata itu, ganteng.
Malam ini kata itu terasa lebih indah, karena kukembali mendengarnya setelah sekian lama tak mendengarnya. Aku hampir lupa mungkin makna kata itu jika tak mendengarnya malam ini. Karenanya, sebagai ucapan terimakasihku, boleh ya aku berkata: terimakasih cantik!.