Pages

Tuesday, 10 January 2012

Terbang

Hanya kata-kata yang bisa mewakili semuanya, mengantarkan kepergiannya. Aku biarkan waktu membawanya terbang, dan tak akan kembali.
Biar ia mengutas senyum bersama hidupnya yang baru, dan aku kembali menggeluti mimpiku, menghabiskan malam-malamku bersama teman lamaku yang paling setia, tuts tuts key board ini. Suatu saat ia akan tahu, sepenuhnya diriku. Karena dia pasti membacanya. Dan karena aku tak benar-benar pergi darinya, aku hanya pergi dari kenyataannya. Aku akan menjadi fatamorgana yang nyata namun tak bisa lagi disentuh, karena aku telah mengudara.
Aku masih ingin mendengarkan kata itu, tapi untuk saat ini adalah lebih baik bagiku untuk tidak mendengarnya. Mungkin juga untuk selamanya.
Nanti, kau akan tahu sobat. Aku hanya menginginkan yang terbaik untukmu. Tapi, sekali lagi ini menurutku. Dan jika “yang terbaik” itu bukanlah sesuatu yang engkau anggap baik, tentu saja aku mempersilakanmu atas semua keputusanmu. Dan karena aku juga punya pilihan. Biarlah gengsi masing masing dari kita menghancurkan rasa kita yang terdalam. Lalu, mari kita nikmati bagaimana rasanya?
Sesalkah? Sekarang belum bisa kita terka bagaimana nasibnya.
Semoga Tuhan memberimu kesempatan, untuk mencicipi rasanya bersaing denganku, menjadi rivalku. Dan aku akan sangat tertantang, jika kau bisa mengalahkanku. Karena dengan begitu, aku akan mengejarmu dan balik mengalahkanmu.