Subjektifitas nilai yang semakin menjadi jadi akhir-akhir ini sudah semakin mengkhawatirkan. prinsip "legalite", telah disalah tempatkan. akankah kita kembali ke masa socrates dimana kebenaran hanyalah sebuah Opini pribadi yang tidak dapat ditentukan nilainya. Akankah penggunaan voting suara mayoritas menjadi sumber hukum tertinggi seperti saat menentukan hukuman untuk socrates.
Bagaimanapun,kita saksikan akhir-akhir ini manusia semakin berani mengatakan ketidakperluannya terhadap agama, mereka menyodorkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengatasi hal-hal yang selama ini menjadi kuasa Mu'jizat dan menmpergunakan seni sebagai pelepas dahaga bathin yang seharusnya adalah bagian dari spritualitas.
Di saat para atheis merasa mereka menemukan masa kemenangannya, datanglah banyak hal yang membuat ilmuwan pendukung teori Secularisme kembali meneliti ulang pendapat mereka.
badai bencana akibat global warming membuat mereka menyerukan slogan " go green!",
padahal sepertinya itu semua sudahlah terlambat, kalau saja mereka menyadari bahwa agama adalah satu-satunya hal yang bisa membuat manusia "survive' di dunia ini, tentunya semua ini bisa dicegah.
akan tetapi keadaan semakin tuanya dunia juga merupakan sunnatullah yang harus terjadi, dan janji allah untuk memenuhi surga dan neraka dengan jin dan manusia pasti akan terlaksana.
Subhanalladzi biyadihi al mulku wa huwa alaa kulli syai'in Qadiir.
0 komentar:
Post a Comment