Friday, 8 March 2013
Tuli dan Budeg
Malam tenang,seperti malam-malam biasanya di rumah atap ini. Semilir angin musim panas mulai berhembus, menyela sisa-sisa dingin yang tertinggal. Tapi, ini bukan pembukaan cerpen. Jadi, mari kita hentikan kata-kata mendayu ini.
"Bro, apa bedanya tuli dengan budeg?" tanya Arif yang sedang sibuk menulis makalah.
"Bukannya sama aja?" Tanya Fauzul/Lukman menjawab pertanyaan.
"Sama aja deh kayaknya." Jawab Lukman/Fauzul.
"Kalau tuli itu nggak bisa mendengar," teriakku dari dapur.
Arif tertarik mendengar kelanjutannya, "Terus kalau budeg apa, dong?"
"kalau budeg itu ente!!!" jawabku.
Grrrhhh, riuh rendahpun sejenak pengusir sunyi di rumahku.
0 komentar:
Post a Comment