Dalam Agama islam konsep Tauhid uluhiyyah sangat ditekankan disamping tauhid rububiyyah. Tauhid uluhiyyah yang bersifat practice, adalah hal yang membedakan seorang muslim dari semua umat beragama.
kalau kita cermati, meskipun dalam prakteknya setiap agama berbeda-beda tetapi sebagian besar agama mengakui adanya Dzat yang maha kuasa tak tersentuh oleh panca indra yang merupakan Sang Pencipta Alam semesta ini.
inilah yang dalam islam disebut tauhid rububiyyah.
Agama-agama samawi sepakat bahwa Allah Adalah Sang maha kuasa yang dimaksud. meskipun dalam kristen Yesus Kristuslah yang mendapatkan otoritas untuk disembah.
Para Pemeluk animismepun meyakini bahwa Ada satu kekuatan yang mengendalikan roh-roh yang mereka sembah. begitupula para pemuja dinamisme yang yakin bahwa Bulan, bitang, matahari dsb hanyalah tempat untuk mendekatkan diri kepada kekuatan yang absolut tersebut.
tetapi inilah yang ditekankan dalam tauhid uluhiyyah-nya islam, bahwa seorang yang meyakini adanya Dzat yang maha kuasa haruslah benar-benar Menyembah kepada yang haq tnpa perantara apapun, bahkan syirik ( menyekutukan Tuhan) dalam islam adalah dosa yang terbesar.
Pada akhirnya, Agama ( islam) memang hanya untuk orang-orang yang berfikir.
Saturday, 31 October 2009
Monday, 26 October 2009
Evolusi selaras Dengan Al qur'an
Selama ini para agamawan menganggap teori evolusi bertentangan dengan agama. hal ini terutama karena kerja keras Harun Yahya dan timnya menentanng teori ini sehingga menimbulkan wacana di kalangan umat islam bahwa teori evolusi adalah salah dan pengikutnya adalah kafir.
padahal harun yahya belum benar-benar mematahkan teori ini secara absolut, hanya bagian terlemah dari teori ini dan kemudian memberikan citra negatif.
padahal di dalam Al qur'an banyak ayat-ayat yang ternyata kalau ditelaah mengandung makna yang similar dengan apa yang selama ini diungkapkan para pendukung teori evolusi.
salah satunya adalah ayat yang menyatakan bahwasanya semua makhluk hidup diciptakan dari air kemudian menjadikannya ada yang melata, dan ada yang berjalan.
sementara alibi kuat agamawan untuk menolak teori evolusi ini adalah pendapat mereka yang menganggap teori ini bertentangan dengan teori "kun fayakun", padahal teori ini hanyalah spekulasi yang sama sekali belum dibuktikan keilmiahannya.
juga konotasi negatif teori evolusi karena hubungannya dengan faham-faham fasis, komunis, marxis, dan paham lain yang cenderung duniawi.
padahal harun yahya belum benar-benar mematahkan teori ini secara absolut, hanya bagian terlemah dari teori ini dan kemudian memberikan citra negatif.
padahal di dalam Al qur'an banyak ayat-ayat yang ternyata kalau ditelaah mengandung makna yang similar dengan apa yang selama ini diungkapkan para pendukung teori evolusi.
salah satunya adalah ayat yang menyatakan bahwasanya semua makhluk hidup diciptakan dari air kemudian menjadikannya ada yang melata, dan ada yang berjalan.
sementara alibi kuat agamawan untuk menolak teori evolusi ini adalah pendapat mereka yang menganggap teori ini bertentangan dengan teori "kun fayakun", padahal teori ini hanyalah spekulasi yang sama sekali belum dibuktikan keilmiahannya.
juga konotasi negatif teori evolusi karena hubungannya dengan faham-faham fasis, komunis, marxis, dan paham lain yang cenderung duniawi.
Label:
theology
Sunday, 25 October 2009
Kembali Ke Masa Socrates
Subjektifitas nilai yang semakin menjadi jadi akhir-akhir ini sudah semakin mengkhawatirkan. prinsip "legalite", telah disalah tempatkan. akankah kita kembali ke masa socrates dimana kebenaran hanyalah sebuah Opini pribadi yang tidak dapat ditentukan nilainya. Akankah penggunaan voting suara mayoritas menjadi sumber hukum tertinggi seperti saat menentukan hukuman untuk socrates.
Bagaimanapun,kita saksikan akhir-akhir ini manusia semakin berani mengatakan ketidakperluannya terhadap agama, mereka menyodorkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengatasi hal-hal yang selama ini menjadi kuasa Mu'jizat dan menmpergunakan seni sebagai pelepas dahaga bathin yang seharusnya adalah bagian dari spritualitas.
Di saat para atheis merasa mereka menemukan masa kemenangannya, datanglah banyak hal yang membuat ilmuwan pendukung teori Secularisme kembali meneliti ulang pendapat mereka.
badai bencana akibat global warming membuat mereka menyerukan slogan " go green!",
padahal sepertinya itu semua sudahlah terlambat, kalau saja mereka menyadari bahwa agama adalah satu-satunya hal yang bisa membuat manusia "survive' di dunia ini, tentunya semua ini bisa dicegah.
akan tetapi keadaan semakin tuanya dunia juga merupakan sunnatullah yang harus terjadi, dan janji allah untuk memenuhi surga dan neraka dengan jin dan manusia pasti akan terlaksana.
Subhanalladzi biyadihi al mulku wa huwa alaa kulli syai'in Qadiir.
Bagaimanapun,kita saksikan akhir-akhir ini manusia semakin berani mengatakan ketidakperluannya terhadap agama, mereka menyodorkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengatasi hal-hal yang selama ini menjadi kuasa Mu'jizat dan menmpergunakan seni sebagai pelepas dahaga bathin yang seharusnya adalah bagian dari spritualitas.
Di saat para atheis merasa mereka menemukan masa kemenangannya, datanglah banyak hal yang membuat ilmuwan pendukung teori Secularisme kembali meneliti ulang pendapat mereka.
badai bencana akibat global warming membuat mereka menyerukan slogan " go green!",
padahal sepertinya itu semua sudahlah terlambat, kalau saja mereka menyadari bahwa agama adalah satu-satunya hal yang bisa membuat manusia "survive' di dunia ini, tentunya semua ini bisa dicegah.
akan tetapi keadaan semakin tuanya dunia juga merupakan sunnatullah yang harus terjadi, dan janji allah untuk memenuhi surga dan neraka dengan jin dan manusia pasti akan terlaksana.
Subhanalladzi biyadihi al mulku wa huwa alaa kulli syai'in Qadiir.
Label:
theology